Senin, 08 November 2010

Perubahan APBN Laju inflasi Berpotensi Melebihi Lima Persen

Asumsi Makro Masih Konservatif
Perubahan asumsi makro yang diajukan pemerintah terlalu konservatif mengingat ekonomi yang terakselerasi tahun ini. JAKAKTA - Asumsi makro baru yang akan diajukan pemerintah Halam Anggaran Pendapatan dan Belanda "Negara (APBN) 2010 dinilai masih terlalu konservasi Pasalnya, pergerakan ekonomi, laju inflasi, suku bunga, dan harga minyak cenderung bergerak lebih tinggi dibandingkan asumsi pemeriniah-

Demikiari dikemukakan pengamat ekonomi Indef Ahmad Eiani Yustika di Jakarta, Kamis 14 1). "Dalam kajian kami, asumsi makro rang lebih tepat dalam APBN 2010 adalah inflasi enam persen, harga minyak 85 dollar AS per barel, dan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) nga bulan 73 persen." kata Erani Sebelumnya. pemerintah merencanakan perubahan asumsi makro APBN 2010.

Asumsi yang akan diubah adalah harga minyak dari 65 dollar AS per barel menjadi 80 dollar AS per barel, inflasi dari lima persen menjadi 5,5 persen, nilai tukar dari 10 ribu rupiah per dollar AS menjadi 9300 rupiah per dollar AS. dan suku bunga SBI nga bulan dari 63 persen menjadi 6.8 persen.

"Untuk asumsi kurs, kami sepakat dengan asumsi baru yang akan dikedepankan pemerintah. Tren penguatan rupiah sepertinya memang masih akan terus berlanjut." ujar Erani Namun untuk asumsi makro yang lain, lanjut Erani. pemerintah masih terialu konservatif "Asumsi makro harus didasarkan kepada pergerakan ekonomi yang terakselerasi pada tahun ini sehingga cenderung oi ct healed? kata dia.

Dengan begitu, tambah Erani. inflasi dan suku bunga akan cenderung mengalami kenaikan. Permintaan yang mulai pulih membual laju inflasi akan terakselerasi dan kemudian diikuti oleh suku bunga. Laju inflasi akan semakin tidak terkendali apabila harga pangan meningkat, sementara tidak ada perbaikan distribusi." papar dia.Sementara untuk harga minyak, menurut Erani diperkirakan bisa meningkat melebihi 80 dollar AS per barel Harga minyak akan meningkat karena demand di pasar global menggeliat. Ini masih ditambah dengan faktor spekulasi kata dia.
inflasi Melonjak

Anggota KomisiX] Andi Rahmat mengatakan asumsi makro dalam APBN 2010 memang sudah layak untuk direvisi "Dibandingkan dengan pembahasan pada tahun lalu, kondisi sudah jauh berbeda. Jadi memang sudah saatnya asumsi makro diubah." ujar dia.

Salah satu asumsi yang dinilai akan terlampaui, lanjut Andi adalah inflasi. Ke depan, laju inflasi memang berpotensi untuk mencapai lebih dari lima persen, sehingga asumsi harus diubah. Tekanan inflasi akan muncul lebih karena faktor agregat demand. Ada ekspektasi harga minyak dunia akan naik karena lonjakan permintaan. sehingga akan berpengaruh terhadap inflasi kata Andi

Meskipun terdapat tekanan, tambah Andi, diperkirakan laju inflasi 2010 ndak akan sepeni 2008 yang mencapai 11,06 persen. "Inflasi masih akan cukup terjaga sepanjang tidak ada perubahan kebijakan administered price, seperti harga BBM (bahan bakar minyak) atau tarif listrik." kata dia.

Sementara itu. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjah-bana mengatakan pemerintah masih mempertahankan asum -si pertumbuhan ekonomi 2010 pada besaran 53 persen." Kami masih menunggu angka resmi untuk pertumbuhan ekonomi 2009. Kalau sudah ada angka resmi, maka proyeksi pertum-
buhan ekonomi 2010 akan lebih jelas." kata dia.

Sementara. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Henawan mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2009 berkisar antara 43 - 4.4 persen. "Sehingga secara keseluruhan (penumbuhan) tahun 2009 akan berada pada posisi 4.2-4,4 persen. Realisasi itu mungkin yang akan terjadi * kata Rusman. Namun, kata dia. penghitungan realisasi pertumbuhan ekonomi masih dalam proses penghitungan oleh lemhaganya.kjta akan umumkan, pada 10 Februari, atau 40 hari setelah triwulanan selesai Itu pola yang kita terapkan," kata dia.
Pertumbuhan ekonomi triwulan 111-2009 tercatat 4.2 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi triwulan I dan II 2009 tercatat berturut-turut 4,4 persen dan 4,0 persen.


sumber : http://bataviase.co.id/detailberita-10519156.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar