Senin, 08 November 2010

Laju Inflasi di Jabar Naik Sekitar 0,10 %

Bandung- Laju inflasi di Jawa Barat pada bulan April ini diperkirakan naik di kisaran 0,08 % hingga 0,10 % (mtm). Atau secara tahunan meningkat yakni antara 3,3 % hingga 3,5 % (yoy), namun kondisi ini masih pada level terkendali. Sementara komiditas yang diduga akan menyumbangkan deflasi pada April adalah beras, minyak goreng dan gula pasir.
NERACA
“Di sisi lain komoditas yang mengalami inflasi adalah tomat sayur dan wortel,” demikian disampaikan Sekretaris Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat, Naek Tigor Sinaga, Selasa (27/4) di Gedung Bank Indonesia Bandung. Rapat Koordinasi FKPI kemarin dihadiri seluruh jajaran pemerintah dan dinas terkait Provinsi Jawa Barat.
Manager Penjualan dan Pemantau Distribusi pupuk Kujang Jawa Barat Dady Setiadi menjelaskan, stok pupuk bersubsidi di Jawa Barat mencukupi. Pemerintah pusat telah mengalokasikan pupuk bersubsidi lebih banyak dibandingkan kebutuhan petani di Jabar.
Realisasi distribusi pupuk bersubsidi hingga bulan Maret 2010 yakni pupuk jenis Urea dari rencana 900.000 ton terealiasi 179,295 ton (19,9 %), SP-36 dari 180.000 ton tersalurkan 29, 640 ton (16,5%), ZA 74, 027 ton terealiasi 14,710 ton (19,9%), NPK 294,934 ton terealiasi 78,305 ton (26.6%) dan pupuk Organik dari rencana 111,222 ton hanya terserap 4,069 ton (3,7%).
Mengenai adanya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk petani sejauh ini belum merasakan dampaknya sebab baru sebagian kecil petani yang memasuki masa tanam.
Langkah yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengantisipasi dampak kenaikan HET diantaranya dengan meningkatkan pengawasan distribusi pupuk subsidi melalui koordinasi dengan Polda serta Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) hingga tingkat kabupaten/kota.
“Upaya ini salah satunya sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung,” kata Tigor.
Selain itu, tim juga melakukan pendataan industri seperti tekstil, alas kaki dan lem yang menggunakan pupuk. Mensosialisasikan penggunaan bagan warna daun untuk efesiensi penggunaan pupuk. Mendorong penggunaan pupuk organik oleh petani melalui pendistribusian APO (Alat Penglolah Pupuk Organik ) dan meningkatakan kerjasama dengan PT Pupuk Kujang terakit standarisasi pupuk organik.
Dampak TDL
Sementara itu Direktur Peneliti dan Pengaturan Perbankan BI Dr Halim Alamsyah ketika ditemui Neraca sesuai menjadi pembicara dalam seminar ”Research Contribution in Dynamic Business Environment” yang dilaksanakan Program Doktor Manajemen dan Bisnis (DMB) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Hotel Hyatt Bandung, Jumat malam lalu mengatakan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) oleh pemerintah diperkirakan bisa memicu inflasi hingga 5 %. Namun demikian kenaikan tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia karena angka inflasi tahun ini masih di kisaran 5 plus minus 1 persen.
“Kalau kenaikan TDL rata-rata 15 % inflasi kita hanya akan terdorong di angka 1 % peningkatannya. Jadi menurut saya posisi ini masih aman,” katanya.
Menurut Halim, tekanan inflasi belum akan signifikan setidaknya pada semester I-2010. Perkembangan inflasi dalam dua bulan pertama 2010 masih tetap terjaga pada tingkat yang rendah. Hal ini tercermin pada perkembangan inflasi inti yang turun dari 4,43 persen (yoy) pada Januari 2010 menjadi 3,88 persen (yoy) pada Februari 2010.
Di bagian lain Halim mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan akan terus membaik. Indikator ini bisa dilihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang juga menunjukan peningkatan. Pada Maret pertumbuhan kredit mencapai 13,2 %. Angka itu diprediksi terus meningkat hingga 17-20 % di bulan April ini.
“Dari bank-bank sendiri mereka lebih optimis dari BI yakni rata-rata memasang target antara 23-24 %. Memang ada juga yang memasang target di bawah itu,” lanjut Halim yang didampingi Director for Research of Banking and Financial Markets,Economic and Financial Studies for Indonesian Development (ECOFID), Aldrin Herwany.


sumber :http://www.neraca.co.id/2010/04/29/laju-inflasi-di-jabar-naik-sekitar-010/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar